Siapa Datuk Laksamana Raja Dilaut ?
Datuk Laksamana merupakan gelar sekaligus titah kerjaan siak untuk menjaga dipesisir pantai Melaka.
     Datuk Encik Ibrahim disebut-sebut sebagai Datuk Laksamana Raja Dilaut I yang berkuasa pada tahun 1767 M-1807 M. Ada empat Datuk Laksamana yang memerintah di Bukit Batu yang dititahkan untuk menjaga pesisir selat Melaka ini, tiga penerusnya adalah Datuk Khamis, Datuk Abdullah dan Datu Ali Akbar. Mereka digelari Datuk Laksamana II, Datuk Laksamana III dan Datu Laksamana IV.
     Rumah Datuk Laksamana Raja Dilaut IV, Datuk Ali Akbar terletak di Desa Sukajadi, sekitar 35 Km dari Kota Sungai Pakning, Bengkalis-Riau. Berbentuk Panggung dengan motif-motif melayu dibeberapa ornamen bangunannya. 
     Berdasarkan beberapa literatur, disebutkan para pemegang gelar Datuk Laksamana adalah keturunan Bugis. Sepuhnya bernama Daeng Taugik, seorang bangsawan Bugis. Ia memiliki anak bernama Datuk Bandar Jamal yang menikah dengan keluarga Batina di Bengkalis.
     Di depan rumah atau Istana Datuk Laksamana terpancang dua meriam yang menghadap ke jalan utama yang tak terlalu besar. Menurut penjaga rumah, meriam tersebut mengarah ke arah laut. Meriam peninggalan Datuk Laksamana itu terkenal sebagai penakluk dalam peperangaan laut di masanya. Tidak jelas, bagaimana kondisi meriam tersebut saat ini. Dari tampilan fisik, meriam masih terawat dengan baik.



     Tidak jauh dari rumah Laksamana Raja Dilaut, akan terlihat dua makam Datuk Penguasa Laut. Yakni Laksamana III dan Laksamana IV. Kedua Makam ini terletak dibelakang Masjid Jami'Al Haq. Masjid Tua peninggalan para Laksamana dulunya.

     Sebagai destinasi wisata sejarah, jalan menuju ke situs peninggalan kerajaan Siak tersebut belum representatif. Jalan menuju ke sana masih jalan kampung. Situs-situs yang ada juga tidak terawat dan dikelola dengan baik, padahal memiliki nilai sejarah yang besar.